Post Top Ad

Monday, May 6, 2019

Materi Sosiologi Semester 2

MATERI SOSIOLOGI kelas X Semester 2

SOSIALISASI 
1. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi (kamus bahasa indonesia): proses belajar seseorang.
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
2. Pengertian Sosialisai menurut para ahli
Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
Tujuan Sosialisasi
  • Memberikan keterampilan dan pengetahuan
  • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, membaca, menulis dan bercerita.
  • Mengendalikan fungsi organik dengan mawas diri.
  • Menanamkan nilai dan kepercayaan yang ada di masyarakat. 
Bentuk-bentuk sosialisasi
1.Sosialisasi Primer : pertama kali dijalani/semasa kecil.
2.Sosialisasi Sekunder : tahap lanjutan.
Salah satu bentuknya ialah Resosialisasi pemberian kepribadian seseorang/prosses pemasyarakatan total, (Misalnya : penjara, RSJ dan Pendidikan Militer.
Tahap-tahap Sosialisasi
  1. Persiapan Tahap awal (sejak manusia lahir)
  2. Tahap meniru Tahab bermain (Significant other)
  3. Tahap siap bertindak : Tahap yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. 
-Kemampuan bermain secara beregu
-Patner interaksinya semakin banyak
-Hubungan makin kompleks
-Mulai mengenal peraturan
-Siap menjadi partisipan aktif dalam masyarakat.
     4.  Tahap penerimaan norma kolektif:
-Manusia dewasa
-Menyadari pentingnya peraturan
-Kemampuan bekerja sama menjadi mantap
-Menjadi masyarakat dalam arti sepenuhnya.
 Faktor yang mempengaruhi sosialisasi
– Faktor Intrinsik : Dari dalam/bawaan biologis (IQ, bakat, postur tubuh dan golongan darah)
– Faktor Ekstrinsik : Dari luar  lingkungan sosial (Pendidikan, pekerjaan, masyarakat dan pergaulan)
 
Media Sosialisasi
1. Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta: “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang berarti “anggota”) adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
            Peran orang tua dalam keluarga
-Menanamkan kedisiplinan dan ketertiban, sehingga terbentuk pola perilaku, watak dan  kepribadian anak.-Memberikan pengawasan dan pengendalian kepada anak dengan wajar.-Mendorong dan mengajarkan kebaikan.-Memberikan tauladan baik, yang sesuai dengan nilai dan norma. 
2. Kelompok bermain
     Teman tetangga, saudara dan kerabat. Dan ada juga yang memasukkan anaknya kepada playgroup.
     Kelompok bermain (bahasa Inggris: playgroup) merupakan satuan pendidikan usia dini pada jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia di bawah lima tahun.
Kelompok remaja yang mengembangkan kepribadian yang positif:
•Mengembangkan keterampilan berorganisasi dan kepemimpinan
•Rasa kesetiakawanan sosial
•Rasa solidaritas kelompok
•Semangat patriotisme
•Rasa aman dan percaya diri
•Merangsang kemandirian
•Wahana penyuluhan emosi dan bakat
•Mematangkan kedewasaan.
3. Sekolah
     Tempat anak didik belajar tentang nilai dan norma, yang bersifat formal maupun non formal.
     Sekolah dirancang untuk pengajaran siswa (atau “murid”) di bawah pengawasan guru.
Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja.
Fungsi lembaga pendidikan formal:
-Merupakan modal dalam menentukan pekerjaan dan pencaharian
-Sebgai wahana pengembangan potensi dan pemenuhan pribadi serta pengembangan masyarakat
-Sebagai wahana pelestarian budaya
-Sebagai wahana pematangan kepribadian
4. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja pengalaman yang di dapat akan mengkristal dan akan membentuk kepribadiannya.
 
5. Media massa
Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media/media massa.
•Media cetak
•Media elektronik.
KEPRIBADIAN
Pengertian Kepribadian
Pribadi (Dalam kamus ilmiah) : Orang perseorangan, kedirian, individu, perseorangan dan perorangan.
Manusia : (makhluk yang unik dalam tingkah lakunya) Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
Istilah kepribadian/personality berasal dari kata latin “persona” yang berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, “persona” berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.
Pengertian Keprebadian oleh Para Tokoh:
  • Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.
  • Gordon W.Allport. Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas.
  • Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.
  • Allport mendefinisikan personality sebagai susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum.
Jadi “Kepribadian” adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpundalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam.
Komponen Pokok Kepribadian
1.    Cipta : jiwa manusia bersifat abstrak dan merupakan pusat intelegensi.
2.    Rasa : jiwa manusia merupakan indra perasa, yang berfungsi sebagai pengukur dan pengendali perilaku.
3.    Karsa : jiwa manusia yang merupakan pusat dari kehendak dan nafsu.
  • Kehendak adalah keinginan manusia atas dasar pemikiran dan tingkat kemajuan budaya.
  • Nafsu adalah kehendak yang bersifat kodrati dan alamiah.
Faktor yang mempengaruhi kepribadian:
Faktor Keturunan (hereditas) Warisan Biologis
Persamaan biologis yang menjelaskan persamaan dalam kepribadian dan perilaku dari keturunan
Faktor Lingkungan Alam (Natural environmental)
1.    Fisik : Daerah pedesaan (ramah, tenang dan cenderung sederhana
2.    Sosial : (komunitas agama, keluarga, pendidikan, media massa dan masyarakat luas)
       Faktor kelompok (Group)
       Faktor kebudayaan khusus : ciri khas
       Misal : guru, polisi, dokter, dll
Faktor pengalaman unik.
Tahap Perkembangan
Fase Pertama (1-2 Tahun) : Adanya ketergantungan
Fase Kedua
     Tipikal perilaku yang khas, perangai, kegemaran, bakat dan tingkat kecerdasan yang dimiliki.
Fase Ketiga
     Relatif stabil yang ditandai :
     –    Berumur  25 – 28 tahun
     –    Kedewasan.
     –    Terbentuknya perilaku-perilaku yang khas.
Tipe kepribadian
Kepribadian Normatif (normative man)
     Adanya imput pendidikan dan norma dal`m dirinya, (Peribadi yang ideal dan sensitif terhadap bentuk penyimpangan)
Kepribadian Pembatasan (marginal man)
     Bercampurnya dua etnis (Pribadi yang labil, dengan adanya corak kepribadian yang lebih dari satu)
Kepribadian Otoriter (otoriter man)
     Adanya pemanfaatan orang lain atas kepentingan dirinya sendiri.
Hubungan antara kepribadian, sosialisasi dan kebudayaan
Kepribadian merupakan abstraksi dalam berhubungan dengan orang dan lingkungannya
Pola perilaku merupakan perwujudan dari sistem nilai dan norma
Keterkaitan antara kehidupan yang terus menerus, melalui budaya, sosialisasi. Dan terbentuk sebuah kepribadian.
Pengaruh kebudayaan dalam pembentukan kepribadian
Masyarakat Pedesaan
–    Gotong royong (solidaritas sosial yang tinggi, rela berkorban dan peka terhadap masalah dan memiliki sifat kebersamaan)
–    Kehidupan masih tradisional (polos dan jujur, pola aktifitas yang religius dan taat terhadap norma)
–    Kurang menghargai waktu (tidak tepat waktu dan bekerja lambat, namun sabar)
Masyarakat Perkotaan
–    Harkat martabat ditunjukkan atas dasar prestasi kerja (menghargai waktu dan bekerja untuk masa depan, tetapi egois dan kurangnya menghargai kerja sama)
–    Strata sosial (umunya membedakan harta benda semata)       egoistik dan materialistic
–    Kompetensi sangat kuat (solidaritas terbatas, individual dan melanggar norma)
Tipe kebudayaan khusus yang mempengaruhi kebudayaan
– Faktor kebudayaan
– Cara hidup manusia
– Kelas sosial
– Agama dan
– Berdasarkan profesi

May 06, 2019 / by / 0 Comments

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad